Qs Al-Fiil ini mengajarkan kepada kita tentang Quwwatul Madiyyah kekuatannya nilai materi Ashabul Fiil ini mengerahkan gajah-gajah ini untuk menghancurkan agama. Ketika kita mau berbuat apa-apa kita harus optimal. Kita harus senantiasa memikirkan akibat dari perbuatan. Ketika dia jelek akan dibalas dengan Allah sangat kuat juga. SurahAl Fiil (Gajah) Surah ke-105. 5 ayat. Makkiyyah. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ayat 1-5: Azab Allah kepada tentara bergajah yang hendak menghancurkan Ka'bah. Translationand Tafsir of Surah al-Fil. by Waseelah Smedley updated on May 11, 2016. Surah al-Fil was revealed in reference to events which are said to have happened in 570 CE, the year Prophet Muhammad (PBUH) was born. The Christian ruler of Yemen at the time, Abrahah, attacked Mecca with his army (including war elephants, hence the Surah's Fast Money. Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong atau yang bergelombang secara berturut-turut. Menurut suatu pendapat bahwa lafal Abaabiil ini tidak ada bentuk Mufradnya, sama halnya dengan lafal Asaathiir. Menurut pendapat yang lain bahwa bentuk tunggalnya adalah Abuul atau Ibaal atau Ibbiil yang wazannya sama dengan 'Ajuul, Miftaah dan Sikkiin. Dan Allah memerintahkan balatentara-Nya yang berupa burung untuk menyerang mereka secara berkelompok dan bertubi-tubi dan mengepung mereka dari segala penjuru. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir ๏ปฟTAFSIR SURAT AL-FIIL Oleh Imam Ibnu Katsir โ€ซุฑุญู…ู‡ ุงู‡ู„ู„โ€ฌ Download ยฑ 350 ebook Islam, Gratis!!! kunjungiโ€ฆ. โ€ซุณูˆุฑุฉ ุงู„ููŠู„โ€ฌ TAFSIR SURAT AL-FIIL Gajah1 "Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang." ู โ€ซูŽุตุญโ€ฌ ู ูŽ ู‘ูโ€ซู ููŽู€ ูŽุนู„ ุฑุจโ€ฌ โ€ซุงุจ ุงู„ู’ ูู ููŠู„โ€ฌ ูŽ ู’ โ€ซูƒ ุจุฃโ€ฌ ูŽ ูŽ ูŽ โ€ซ ุฃูŽู„ูŽู€ ู’ู… ุชูŽู€ูŽุฑ ูŽูƒู’ูŠโ€ฌ.ูก โ€ซุถู„ููŠู„โ€ฌ ู’ ูŽโ€ซ ุฃูŽู„ูŽู€ ู’ู… ูŽู’ูŽูŠ ูŽุน ู’ู„ ูŽูƒู’ูŠ ูŽุฏ ูู‰ ู’ู… ูู ุชโ€ฌ.ูข 1 Disalin dari kitab Tafsir Ibnu Katsir jilid 8 terbitan Pustaka Imam Asy-Syafiโ€Ÿi ู ู โ€ซูŠู„โ€ฌ ูŽ โ€ซ ูŽูˆุฃ ู’ูŽุฑ ูŽุณ ูŽู„ ูŽุนู„ูŽู’ูŠู‡ ู’ู… ุทูŽู’ู’ูŠุง ุฃูŽุจูŽุงุจโ€ฌ.ูฃ โ€ซ ุชูŽู€ู’ุฑูู…ูŠ ูู‡ู… ูููุจ ูŽุฌุง ูŽุฑุฉ ูู‘ู…ู† ูุณ ูู‘ุฌูŠู„โ€ฌ.ูค โ€ซุตู ูŽู‘ู…ุฃู’ ููƒูˆู„โ€ฌ ู’ โ€ซ ููŽ ูŽุฌ ูŽุนู„ูŽ ูู‡ ู’ู… ูŽูƒ ูŽุนโ€ฌ.ูฅ 1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabb-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah ? 2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka'bah itu sia-sia? 3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, 4. yang melempari mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar, 5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. QS. Al-Fiil [105] 1-5 Ini merupakan salah satu dari nikmat Allah menguji kaum Quraisy, yaitu berupa penghindaran mereka dari pasaukan Gajah yang telah bertekad bulat untuk menghancurkan menghilangkan Maka Allah menghinakan Ka'bah bekas serta keberadaannya. membinasakan mereka, dan menggagalkan usaha mereka, menyesatkan perbuatan mereka, serta dengan membawa memalukan. mengembalikan Mereka kegagalan adalah mereka yang kaum Nasrani. Agama mereka pada saat itu lebih dekat dengan agama kaum Quraisy, yaitu penyembahan berhala. Tetapi peristiwa itu termasuk tanda sekaligus pendahuluan bagi pengutusan Rasulullah โ€ซุตู„ูŠ ุงู‡ู„ู„ ุนู„ูŠูˆ ูˆุณู„ู…โ€ฌ. Sebab, menurut pendapat yang paling populer, pada tahun itu beliau dilahirkan. Secara tersirat, Allah Ta'ala mengatakan, "Kami tidak menolong kalian, wahai sekalian kaum Quraisy, untuk mengalahkan kaum Habsyi, karena posisi kalian yang lebih baik daripada mereka, akan tetapi Kami menghancurkan mereka untuk memelihara Baitul 'Atiq Ka'bah yang muliakan, akan agungkan, senantiasa serta Kami hormati melalui pengutusan seorang Nabi yang ummi tidak dapat membaca dan menulis, Muhammad โ€ซ ุตู„ูŠ ุงู‡ู„ู„ ุนู„ูŠูˆ ูˆุณู„ู…โ€ฌpenutup para Nabi. Berikut ini kisah pasukan Gajah yang disajikan secara ringkas Telah disampaikan kisah Ash-habul dan sebelumnya, Ukhdud singkat. dalam orang-orang yang membuat parit bahwa Dzu Nawwas, yang merupakan raja terakhir kejaraan Himyar. orang dia seorang yang musyrik. membunuh Dialah Ash-habul Ukhdud. Ash-habul Ukhdud adalah orangorang Nasrani yang jumlahnya mendekati orang. Tidak ada yang selamat darinya kecuali Dawus Dzu Tsa'laban. Kemudian Dawud pergi dan meminta bantuan kepada Kaisar, raja Syam, yang juga penganut Nasrani. Kemudian dia menulis surat kepada Najasyi, raja Habasyah, karena keberadaannya yang lebih dekat dengan mereka. Dia mengutus Dawus yang didampingi oleh dua orang amir; Aryath dan Abrahah bin ash-Shabah Abu Yaksum disertai satu pasukan besar. Kemudian mereka masuk ke Yaman dan menyelinap akhirnya ke rumah-rumah, mereka berhasil hingga merebut kerajaan dari Himyar dan Dzu Nawwas pun akhirnya binasa, tenggelam di laut. Habasyah berhasil menaklukkan Yaman dan mereka dipimpin oleh dua orang pemimpin; Aryath dan Abrahah. Kemudian kedua pemimpin itu berselisih pendapat dalam suatu urusan sehingga keduanya beradu mulut dan berperang. Lalu salah satu dari keduanya berkata kepada yang lainnya, "Sesungguhnya kita tidak perlu mengerahkan pasukan di antara kita, tetapi mari kita berhadapan satu lawan satu. Siapa di antara kita yang berhasil membunuh lawan, maka dialah yang berhak menduduki posisi raja. Kemudian tantangan itu pun disambut oleh yang lainnya, sehingga keduanya bertarung. Masing-masing dari keduanya meninggalkan menyerang parit, Abrahah, lalu Aryath kemudian menebasnya hidungnya dan dengan terpotong, wajahnya 'Utudah, pedang sehingga mulutnya terkoyak. pembantu robek, Kemudian Abrahah ikut menyerang Aryath, lalu membunuhnya. Kemudian Abrahah pulang dalam keadaan terluka. Lalu dia mengobati lukanya hingga akhirnya dia pun sembuh dan kemudian dia mampu melatih bala tentara Habasyah di Yaman. Selanjutnya, Najasyi menulis surat kepadanya yang isi-nya mencela apa yang telah dilakukannya seraya mengancam dan bersumpah akan menduduki negaranya menelungkupkan dan ubun-ubunnya. Kemudian Abrahah mengirimkan utusan kepada raja Najasyi untuk menyampaikan rasa dukanya kepadanya. sambil Bersama berbasa-basi utusan tersebut, Abrahah mengirimkan hadiah dan sekantong tanah Yaman. Semuanya itu dikirimkan bersamanya dan dia mengatakan dalam suratnya supaya raja menginjak kantong ini sehingga dia terbebas dari sumpahnya dan inilah ubunubunku telah aku kirimkan bersamanya kepadamu. Ketika semuanya itu sampai kepadanya, dia sangat terheran dibuatnya dan merasa mengakui Abrahah puas dengannya keberadaannya. mengirimkan serta Kemudian utusan untuk mengatakan kepada Najasyi, "Aku akan bangunkan untukmu sebuah gereja di negeri Yaman yang belum pernah dibuat bangunan sepertinya. Lalu dia memulai pembangunan gereja yang sangat besar di Shan'a, sebuah bangunan yang sangat tinggi serta pelataran yang tinggi pula, yang dihiasi di semua sisinya. Bangsa Arab menyebutnya dengan al-qalis, karena bangunannya yang tinggi. Sebab, orang yang melihatnya akan mengangkat kepala sehingga qalansuwab peci yang dikenakannya kepalanya hampir terjatuh karena tingginya dan bangunan. Dan Abrahah al-Asyram bertekad untuk memindahkan haji bangsa Arab ke gereja tersebut sebagaimana mereka selama ini berhaji ke Ka'bah di Makkah. Dan dia serukan hal tersebut di kekuasaannya, sehingga mengundang kebencian Qahthan. warga Kaum Arab Quraisy wilayah 'Adnan dan benar-benar murka karenanya, sehingga sebagian dari mereka ada yang mendatangi gereja itu dan memasukinya pada malam hari serta menghancurkan isi di dalamnya, kemudian dia kembali pulang. Ketika para penjaga mengetahui kejadian tersebut, mereka pun melaporkan hal itu kepada raja mereka, Abrahah seraya berkata kepadanya, "Yang demikian itu dilakukan oleh beberapa orang Quraisy yang marah karena rumah diserupakan mereka dengan Baitullah ini. Selanjutnya, Abrahah bersumpah akan pergi menuju Baitullah di Makkah dan akan menghancurkannya berkeping-keping. Muqatil bin Sulaiman menyebutkan bahwasanya ada sekelompok orang dari kaum Quraisy yang memasuki gereja itu dan membakarnya. Pada hari itu panas benar-benar terik sehingga gereja itu terbakar, runtuh dan rata dengan tanah. Kemudian Abrahah menyiapkan diri dan pergi dengan membawa pasukan yang cukup banyak dan kuat agar tidak ada seorang pun yang mampu melawannya, yang disertai dengan seekor gajah yang sangat besar, belum ada seekor gajah pun sebelumnya yang terlihat sepertinya, yang diberi nama Mahmud. Dan Najasyi, raja Habasyah juga mengirimkan pasukan untuk hal yang sama. Ada juga pendapat yang menyebutkan, bersama Abrahah terdapat delapan gajah. Ada juga yang menyatakan, dua belas gajah lainnya. Wallaabu a'lam. Dengan tujuan untuk menghancurkan Ka'bah, meletakkan pada rantai dengan pilar-pilarnya sedang ujung rantai lainnya diikatkan pada leher gajah, kemudian gajah itu digerakkan agar menjatuhkan tembok itu sekaligus. Ketika warga Arab mendengar kedatangannya, mereka pun berpendapat yang pendapat itu mewajibkan mereka untuk mempertahankan Baitullah serta melawan setiap orang yang hendak menghancurkannya dengan menggunakan taktik tipu daya. Kemudian salah seorang yang paling terhormat dari penduduk Yaman sekaligus sebagai raja mereka yang bernama kaumnya dan Dzu Nafar mengajak orang-orang Arab yang berminat untuk melawan dan memerangi Abrahah dalam rangka mempertahankan Baitullah dan semua tempat yang hendak dihancurkan olehnya. Maka mereka pun menyambut seruan tersebut memerangi Abrahah, berhasil mengalahkan dengan kehendak dan tetapi siap Abrahah mereka, sesuai โ€ซูˆุฌู„โ€ฌ ู‘ ู‘ โ€ซุนุฒโ€ฌ untuk Allah memelihara kemuliaan dan keagungan Baitullah. Dan Dzu Nafar pun ditawanLalu Abrahah memintanya untuk menemaninya. Kemudian dia melakukan perjalanan sehingga ketika sampai di daerah Khats'am, dia dihadang oleh Nufail bin Habib al-Khats'ami bersama kaumnya selama dua bulan terus-menerus, lalu mereka melakukan penyerangan terhadap Abrahah, tetapi dikalahkan oleh mereka pun berhasil Abrahah, dia berhasil menawan Nufail bin Habib dan bermaksud hendak membunuhnya, lalu dia mengampuninya dan meminta agar dia Nufail mau menyertainya untuk menjadi petunjuk bagi Abrahah di negeri Hijaz. Ketika mendekati daerah Tha-if, penduduknya keluar menemuinya serta berbasa-basi kepadanya karena takut akan rumah mereka yang ada di tengahtengah mereka yang mereka beri nama al-Lata. Lalu mereka menghormatinya dan mengirimkan Abu Raghal bersamanya sebagai penunjuk arah. Setelah Abrahah sampai di kota al-Mughammas, yaitu sebuah tempat yang berdekatan dengan kota Makkah, maka dia pun singgah, lalu bala tentara Abrahah merampas harta kekayaan penduduk Makkah yang terdiri dari unta-unta dan lain sebagianya. Mereka mengambilnya begitu saja. Di antara yang dirampas itu terdapat 200 ekor unta milik 'Abdul Muththalib. Dan yang melakukan perampasan atas perintah Abrahah adalah panglima perang yang bernama al-Aswad Ibnu Maqshud. Dan dia diserang oleh beberapa warga Arab, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Ishaq. Dan Abrahah mengirim Hanathah al-Himyari ke Makkah dan memerintahkan supaya memanggil pemuka kaum Quraisy serta memberitahukan kepadanya bahwa raja Abrahah memerangi tidak kalian menghalanginya datang kecuali untuk untuk kalian menyerang Baitullah. Kemudian Hanathah al-Himyari datang dan Muththalib menghampiri bin memberitahukan Hisyam tentang 'Abdul dan keberadaan Abrahah seperti yang dipesankan. Lalu 'Abdul Muththalib mengatakan kepadanya, "Demi Allah, kami memeranginya dan tidak kami hendak tidak mempunyai kekuatan untuk itu. Ini adalah Baitullah yang suci dan rumah kekasihNya, Ibrahim. Kalau memang dia dilarang mendatanginya, maka yang demikian itu karena ia merupakan rumah sekaligus tempat suci-Nya. Demi Allah, kami tidak mampu untuk melarangnya." Kemudian Hanathah begitu, berkata kepadanya, "Kalau datanglah bersamaku untuk menghadapnya Abrahah." Kemudian 'Abdul Muththalib pun pergi bersamanya. Ketika melihatnya, Abrahah menyambutnya. 'Abdul Muththalib adalah seorang yang berbadan tegap lagi tampan. Lalu Abrahah turun dari singgasananya dan duduk di lantai bersamanya. Abrahah bertanya melalui penerjemahnya, "Katakan, apa maksud kedatangannya?" 'Abdul Muththalib berkata kepada penerjemahnya itu, "Aku hanya ingin agar raja mengembalikan 200 ekor unta milikku." Maka Abrahah pun berkata kepada penerjemahnya, "Katakan kepadanya, 'Kamu benar-benar membuatku terheran-heran saat telah aku melihatmu, tetapi kemudian aku menjadi berang kepadamu saat kamu berbicara menuntut 200 ekor unta milikmu yang hilang, tetapi kamu biarkan rumah yang menjadi agamamu dan agama nenek moyangmu. Sesungguhnya aku datang untuk menghancurkannya, sedang engkau tidak menyinggungnya sama sekali dalam pembicaraanmu 'Abdul denganku." Muththalib berkata Kemudian kepadanya, "Sesungguhnya aku adalah pemilik untaunta itu, sedangkan rumah Ka'bah itu mempunyai pemilik sendiri Allah yang akan selalu mempertahankannya." Abrahah berkata, "Dia tidak akan sanggup menghalangiku." "Kamu tidak akan mampu menandingi-Nya," sahut 'Abdul Muththalib. Ada yang menyatakan bahwa Abrahah pergi dengan 'Abdul Muththalib bersama sejumlah pemuka Arab. Kemudian mereka menawarkan sepertiga kekayaan kepada Abrahah sebagai membatalkan Ka'bah. ganti niatnya Namun dia supaya dia menghancurkan menolak tawaran mereka itu dan mengembalikan unta-unta 'Abdul Muththalib. Kemudian 'Abdul Muththalib kembali kepada kaum Quraisy, lalu dia memerintahkan mereka supaya keluar dan Makkah dan berlindung di puncak-puncak gunung, karena khawatir mereka akan merasakan amukan bala tentara Abrahah. Selanjutnya, 'Abdul Muththalib berdiri, lalu memegang daun pintu Ka'bah. bersamanya Dan ikut beberapa pula orang berdiri Quraisy seraya berdoa meminta kepada Allah pertolongan-Nya membinaskan Abrahah serta supaya dan bala tentaranya. Kemudian dengan memegang pintu Ka'bah, 'Abdul Muththalib mengumandangkan sya'ir โ€ซุงู„ูŽ ูู‰ ูŽู‘ู… ุฅู ูŽู‘ู† ุงู„ู€ู’ ูŽู…ู’ุฑุกูŽ ูŠู€ูŽู… ู€ ู€ ู€โ€ฌ โ€ซูƒโ€ฌ ูŽ ูŽโ€ซู€ ู€ ู€ ู€ ู€ ู€ู€ู†ูŽ ูุน ูŽุฑ ู’ุญู„ูŽูˆู ููŽ ู’ุงู…ู†ูŽ ู’ุน ูุฑ ูŽุญุงู„โ€ฌ โ€ซุตู„ูู’ูŠุจูŽู€ ูู‡ ู’ู…โ€ฌ ู‘ูŽ ูŽ ูโ€ซุงู„ูŽูŠูŽู€ ู’ุบู„โ€ฌ ูŽ โ€ซูŽุจโ€ฌ โ€ซูƒโ€ฌ ูŽ ูโ€ซูŽูˆููู…ูŽุงู„ูŽู€ ูู‡ ู’ู… ุฃูŽุจูŽุฏุง ูู…ู€ ูŽุญุงู„โ€ฌ Tidak ada kebimbangan. Sesungguhnya seseorang telah rumahnya, karenanya rumah-Mu. mereka mempertahankan Kekuatan tidak mengalahkan akan perhankanlah dan tipu daya pernah dapat daya-Mu untuk mengatakan bahwa tipu selamanya. Ibnu Ishaq selanjutnya 'Abdul Muththalib melepaskan gagang pintu dan selanjutnya mereka pergi menuju puncak gunung. Muqatil bin Sulaiman menyebutkan bahwa mereka meninggalkan 100 ekor anak unta di Baitullah dengan diberi kalung, kemungkinan sebagian bala tentara ada yang mengambil sebagian darinya dengan cara tidak benar, sehingga Allah akan menuntut balas dari mereka. Pada pagi harinya, Abrahah bersiapsiap untuk memasuki Makkah dan dia pun telah menyiapkan gajahnya yang bernama Mahmud. Selain menyiagakan mereka itu, dia pun pasukannya. mengarahkan gajah telah Setelah mereka menuju Makkah, Nufail bin Habib datang hingga akhirnya berdiri di samping gajah itu, lalu memegang kupingmu dan berkata, "Duduklah, hai Mahmud, dan kembalilah ke tempat asalmu, karena sesungguhnya kamu sekarang ini tengah berada di negeri Aliah yang suci." Kemudian Nufail melepaskan kupingnya, dan gajah itu pun duduk berderum. Selanjutnya, Nufail bin Habib keluar dan pergi hingga akhirnya mendaki gunung. Sementara, mereka memukul-mukul gajah agar berdiri, tetapi gajah itu enggan berdiri. kepala mereka Kemudian gajah itu mereka dengan memasukkan memukul kapak tongkat dan mereka yang berujung lengkung ke belalainya lalu mereka menariknya supaya ia mau berdiri, tetapi gajah itu menolak. Lalu mereka mengarahkannya kembali Yaman, maka berdiri berjalan gajah cepat. mengarahkannya ke itu Mereka Syam, ke dan juga maka ia melakukan hal yang sama. Lalu mereka mengarahkannya ke timur, maka ia melakukan hal yang sama, yakni berjalan cepat. Kemudian mereka mengarahkannya ke Makkah, maka gajah itupun duduk menderum. Selanjutnya, kepada mereka Allah mengirimkan burung dari lautan semacam burung alap-alap, pada masingmasing burung membawa tiga batu satu batu di paruhnya dan dua batu lainnya di kedua kakinya, batu sebesar biji kedelai dan biji adas, yang tidak seorang pun dari mereka yang terkena batu tersebut melainkan akan binasa. Tidak semua dari mereka terkena batu itu, mereka pergi dan lari terbirit-birit menempuh jalan mencari Nufail agar dia mau menunjukkan jalan kepada mereka. Demikianlah yang mereka alami di daratan, sedang Nufail berada di puncak gunung bersama kaum Quraisy dan menyaksikan warga siksaan Arab yang Hijaz ditimpakan Allah kepada pasukan Gajah tersebut. Nufail berkata ู โ€ซุจโ€ฌ ู โ€ซุฃูŽูŠู’ ูŽู† ุงู„ู’ ูŽู… ูŽููู‘ุฑ ูŽูˆุง ูุฅู„ู„ูŽูˆู ุงู„ุทูŽู‘ุงู„โ€ฌ ู โ€ซุจโ€ฌ ู ูโ€ซูŽูˆุงุฃู„ูŽ ู’ุดูŽุฑูู… ุงู„ู’ ูŽู€ู… ู’ุบู„โ€ฌ ูŽ โ€ซุณ ุงู„ู’ุบูŽุงู„โ€ฌ ูŽ โ€ซูˆุจ ู„ูŽู’ูŠโ€ฌ Di manakah tempat berlindung jika Allah sudah mengejar, Dan Asyramlah yang terkalahkan dan bukan yang menang. Ibnu Hisyam mengatakan "Al-ababil berarti kawanan, dan masyarakat Arab tidak menggunakan kata itu dalam bentuk mufrad tunggal. Sedangkan as-sijjil, Yunus an-Nahwi dan Abu 'Ubaidah memberitahuku bahwa menurut masyarakat Arab, kata itu berarti yang sangat keras." Dia mengatakan "Beberapa orang ahli tafsir menyebutkan bahwa keduanya berasal dari bahasa Persi yang oleh masyarakat Arab dijadikan sebagai satu kata, di mana kata as-sanaj berarti batu sedangkan at-jill berarti tanah liat." Lebih lanjut, dia mengatakan "Dan batu itu berasal dari kedua jenis tersebut, yaitu batu dan tanah liat." Dia juga mengatakan "Kata al-'ashf berarti daun tanaman yang belum dipotong. Bentuk mufradnya adalah 'ashfah. Sampai di sini apa yang diucapkannya. Hammad bin Salamah meriwayatkan dari 'Amir, dari Zurr, dari 'Abdullah dan Abu Saiamah bin โ€žAbdirrahman, โ€ซุฃูŽุจูŽุงุจููŠู„โ€ฌ ูŽ โ€ซุทูŽู’ู’ูŠุงโ€ฌ dia mengatakan "Yaitu beberapa kawanan burung." Ibnu โ€žAbbas mengatakan dan "Ababil adh-Dhahhak berarti sebagian mengikuti sebagian lainnya." Al-Hasan alBashri dan "Ababil berarti Mujahid Qatadah yang mengemukakan sangat mengatakan banyak," "Ababil berarti sekumpulan yang saling mengikuti dan berkumpul." Sedangkan Ibnu Zaid mengatakan โ€œAl-ababil berarti yang berbeda-beda, yang datang dari semua penjuru.โ€. Al-Kisa-i menyebutkan โ€œAku pernah mendengar beberapa orang ahli nahwu mengatakan 'Bentuk tunggal dari kata abaabiil adalah ibiilโ€. Firman Allah Ta'ala โ€ซูƒูˆู„โ€ฌ ู ู’โ€ซูŽู‘ู…ุฃโ€ฌ โ€ซุตูโ€ฌ ู’ โ€ซููŽ ูŽุฌ ูŽุนู„ูŽ ูู‡ ู’ู… ูŽูƒ ูŽุนโ€ฌ "Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan." Sa'id bin Jubair mengatkan "Yakni, jerami yang kaum awam menyebutnya dengan habur," Dan dalam sebuah riwayat dari Sa'id, yaitu daun gandum. Dan dari Ibnu โ€žAbbas, al-'ashf berarti kulit yang ada di atas biji, semacam penutup pada biji gandum, Ibnu Zaid mengatakan "Al- 'ashf berarti daun tanaman atau daun kol jika dikotori dimakan sehingga oleh binatang, menjadi lalu kotoran." Artinya, bahwa Allah Tabaaraka wa Ta'ala membinasakan, mengembalikan melenyapkan, mereka dengan dan tipu muslihat dan kemarahan mereka. Dan mereka tidak mendapatkan kebaikan sama sekali. Mereka dibinasakan secara keseluruhan dan tidak ada seorang pun dari mereka yang kembali memberitahu melainkan dalam sebagaimana mereka, keadaan yang dialami Abrahah. menggambarkan Di hal terluka, oleh antara tersebut raja yang adalah sya'ir 'Abdullah bin az-Zab'ari berikut ini2 Mereka mundur menyingkir dari tengah kota Makkah, sesungguhnya kota Makkah itu kesuciannya tidak dapat diusik Pada malam-malam yang dijaga tersebut bintang asy-Syi'ra tidak pernah muncul karena tidak ada seorang manusia pun yang mampu menjamahnya Tanyakan kepada komandan pasukan tentangnya, apa yang dia lihat, maka orang yang mengetahuinya akan memberitahukannya kepada orang-orang yang tidak mengetahuinya. 2 Dalam versi cetak syair ada teks arab-nya. ~Ibnu Majjah Enampuluh ribu prajurit tidak kembali ke negerinya, bahkan prajurit yang kembali dalam keadaan sakit akhirnya meninggal dunia. Dahulu pernah datang ke sana bangsa/kaum 'Aad dan Jurhum sebelum mereka, namun Allah dari atas hambahambanya selalu menegakkannya menjaganya. Dan kami penafsiran telah surat sampaikan al-Fath3 pada bahwasanya Rasulullah โ€ซุตู„ูŠ ุงู‡ู„ู„ ุนู„ูŠูˆ ูˆุณู„ู…โ€ฌ, ketika beliau pada saat terjadi peristiwa Hudaibiyah menuruni lembah, tiba-tiba unta beliau menderum. Kemudian menghardiknya, tetapi duduk 3 menderum. unta Kemudian mereka itu tetap mereka Ayat ke-26. berkata, al-Qushwaโ€Ÿ duduk mengembik. Maka Rasulullah โ€ซุตู„ูŠ ุงู‡ู„ู„ ุนู„ูŠูˆ ูˆุณู„ู…โ€ฌ bersabda โ€ซุต ูŽูˆุงุกู ูŽูˆูŽู…ุง ุฐูŽ ูŽุงูƒ ู„ูŽู€ ูŽู‡ุง ููุจูู„ูู‚ ูŽูˆู„ูŽูƒู ู’ู†โ€ฌ ู’ โ€ซูŽู…ุง ูŽุฎ ูŽูŽู„โ€ฌ ู’ โ€ซูŽุช ุงู„ู’ ูŽู‚โ€ฌ ู โ€ซุงู„ ูŽูˆุงู„ูŽู‘ ูุฐูŠ ู†ูŽู€ ู’ู ูุณูŠ ุจููŠูŽ ูุฏู‡ู ูŽุงู„โ€ฌ ูŽ ูŽโ€ซุณ ุงู„ู’ ูู ููŠู„ ูุซูŽู‘ ู‚โ€ฌ ู โ€ซูŽุญุจูŽ ูŽุณ ูŽู‡ุง ูŽุญุงุจโ€ฌ ู โ€ซูŠุณุฃูŽู„ู ููˆู† ุฎุทูŽู‘ุฉ ูŠู€ุนุธูู‘ู…ูˆ ูŽู† ูููŠู‡ุง ุญุฑู…โ€ฌ โ€ซุงุช ุงู„ู„ูŽู‘ ููˆ ุฅููŽู‘ุงู„โ€ฌ ูŽู ู ูŽ ู ูŽู ู ู’ูŽ โ€ซูŽุฌู’ุจุชูู€ ูู‡ ู’ู… ุฅูู„ูŽู’ูŠู€ ูŽู‡ุงโ€ฌ ูŽโ€ซุฃโ€ฌ "Al-Qushwa' tidak mengembik dan itu bukan sifatnya. Tetapi ia telah dihalangi oleh apa yang menghalangi gajah." Kemudian beliau bersabda- "Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, pada hari ini mereka tidak akan menuntut bagian dariku, yang padanya mereka mengagungkan apa-apa yang ada di sisi Allah melainkan Dia menjadikan mereka menyukainya.โ€ Kemudian beliau menghardik unta tersebut, maka unta itu pun akhir-nya mau berdiri. Hadits tersebut termasuk hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari sendirian. Dan dalam kitab ash-Shahihain disebutkan bahwa Rasulullah โ€ซุตู„ูŠ ุงู‡ู„ู„ ุนู„ูŠูˆ ูˆุณู„ู…โ€ฌ bersabda pada hari Fat-hu Makkah ู ู‘ูŽ ู‘ูŽ ู ูŽ ู‘ูŽโ€ซูŠู„ ูŽูˆ ูŽุณู„โ€ฌ ูโ€ซุท ูŽุนู„ูŽู’ูŠู€ ูŽู‡ุง ูŽุฑ ูุณูˆู„ูŽูˆโ€ฌ ูŽ โ€ซุณ ูŽุน ู’ู† ูŽู…ูƒุฉูŽ ุงู„ู’ูโ€ฌ ูŽ ูŽโ€ซุฅ ูŽู‘ู† ุงู„ู„ูˆูŽ ูŽุญุจโ€ฌ ูู โ€ซุช ูุญู’ุฑูŽู…ุชูู€ ูŽู‡ุง ุงู„ู’ูŠูŽู€ ู’ูˆูŽู… ูŽูƒ ูุญู’ุฑูŽู…ุชู ูŽู‡ุงโ€ฌ ู’ โ€ซูŠ ูŽูˆุฅูู†ูŽู‘ูˆู ู‚ูŽ ู’ุฏ ูŽุน ูŽุงุฏโ€ฌ ูŽ โ€ซูŽูˆุงู„ู’ ูู… ู’ุคู…ู†โ€ฌ ู ูŽโ€ซุณ ุฃูŽุงู„ูŽููŽู€ ู’ู„ูŠุจู€ู„ูู‘ ู ุงู„โ€ฌ ูโ€ซูŽู‘ุงู‰ ูุฏ ุงู„ู’ุบูŽุงุจโ€ฌ ู โ€ซุจู ู’ุงุฃู„ูŽ ู’ู…โ€ฌ โ€ซุจโ€ฌ ูŽู ูŽ Sesungguhnya pasukan Gajah Makkah. Dan Allah dari Dia menahan memasuki kota menguasakan kota Makkah kepada Rasul-Nya dan orangorang yang beriman. Dan sesungguhnya kehormatan kota Makkah pada hari ini telah kembali seperti kehormatannya kemarin. Ingatlah, hendaklah orang yang hadir memberitahu orang yang tidak hadir."[] Maknanya " โ€ฆdan sesungguhnya ummat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 di antaranya di neraka dan hanya satu yang di surga yaitu al-Jama'ah ". Abu Dawud Akal adalah syahid saksi dan bukti akan kebenaran syara'. Inilah sebenarnya yang dilakukan oleh ulama tauhid atau ulama al-kalam teologi. Yang mereka lakukan adalah taufiq pemaduan antara kebenaran syara' dengan kebenaran akal, mengikuti jejak nabi Ibrahim-seperti dikisahkan al-Quran-ketika membantah raja Namrud dan kaumnya, di mana beliau menundukkan mereka dengan dalil akal. Fungsi akal dalam agama adalah sebagai saksi bagi kebenaran syara' bukan sebagai peletak dasar bagi agama itu sendiri. Berbeda dengan para filosof yang berbicara tentang Allah, malaikat dan banyak hal lainnya yang hanya berdasarkan penalaran akal semata. Mereka menjadikan akal sebagai dasar agama tanpa memandang ajaran yang dibawa para nabi. Tuduhan kaum Musyabbihah; kaum yang sama sekali tidak memfungsikan akal dalam agama, terhadap Ahlussunnah sebagai 'Aqlaniyyun kaum yang hanya mengutamakan akal atau sebagai kaum Mu'tazilah atau Afrakh al-Mu'tazilah anak bibitan kaum Mu'tazilah dengan alasan karena lebih mengedepankan akal, adalah tuduhan yang salah alamat. Ini tidak ubahnya seperti seperti kata pepatah arab " Qabihul Kalam Silahulliam " kata-kata yang jelek adalah senjata para pengecut. Secara singkat namun komprehensif, kita ketengahkan bahasan tentang Ahlissunnah sebagai al-Firqah an-Najiyah golongan yang selamat, asal-usulnya, dasar-dasar ajaran dan sistematikanya. PEMBAHASAN Sejarah mencatat bahwa di kalangan umat Islam dari mulai abad-abad permulaan mulai dari masa khalifah sayyidina Ali ibn Abi Thalib sampai sekarang terdapat banyak firqah golongan dalam masalah aqidah yang faham satu dengan lainnya sangat berbeda bahkan saling bertentangan. Ini fakta yang tak dapat dibantah. Bahkan dengan tegas dan gamblang Rasulullah telah menjelaskan bahwa umatnya akan pecah menjadi 73

tafsir surat al fiil